Suatu senja di Yogyakarta Senja semakin senja saja Kuterawang makna di balik mega merona itu Satu makna terselip dari pudaran khas warna emas Rindu. Padamu, Ayahku. Berai hatiku lama tak bersua denganmu Ayah, di usiamu yang semakin senja ingin rasanya aku menemanimu dengan secangkir teh pahitmu yang biasa kau teguk saat nikmati masa indah di tengah kesendirian Kemudian aku dengan segala kesahku Melukis harapku dalam belai hangatmu Ayah, jiwa ini haus dengan kata bijakmu, dengan nasihatmu yang melegakan Sesekali haus pula dengan amarahmu yang meletup – letup Tidakkah kau rindu itu ayah? Yah , senja yang maha indah itu akan selalu kunanti Mungkin sampai senja usiaku pula 22 Juni 2014